Jadi, aku dan semua anak kelas 11 SMA ANANDA pada tanggal 21-26 Oktober 2013 melaksanakan kegiatan Live In yang berlokasi di Desa Potronalan, Banjaroya, Yogyakarta, Jawa Tengah. Dan aku akan menceritakan sedikit pengalaman ku selama disana, terutama yang paling berkesan.
Live In ini merupakan kali pertama aku pergi jauh banget dari rumah dan gak pulang-pulang selama hampir seminggu. Perasaanku sebelum pergi ninggalin Bekasi itu campur aduk banget, mulai dari biasa aja terus mulai khawatir kalau bakal "homesick" atau kalau gabisa adaptasi dengan kehidupan desa disana, tapi sekaligus excited banget dan pengen nyoba pengalaman baru dan suasana baru di Daerah Istimewa Yogyakarta ituuuuuuuuuu.
Mulai dari soal packing, aku termasuk orang yang simple dalam hal tersebut. Aku cuma bawa 2 tas, satu ransel,satu tenteng. Aku juga ga bawa terlalu banyak barang, aku cuma bawa pakaian secukupnya dan toiletries, dan yang paling penting adalah Handphone dan chargerannya.
Nah pas di bus, aku duduk sebelahan sama Goi. Kerjaan kita di bus kalau ga tidur, makan, dengerin lagu, kalau ga bengong. Ternyata ga enak ya seharian di bus, tidur di bus, duduk terus di bus, bete abissss, badan pegel semua, Itu yg aku rasain pas menuju ke Yogya, tapi entah kenapa, pas mau balik lagi pulang ke Bekasi kayanya lebih enak aja gitu, lebih enjoy pas di bus.. mungkin bebannya udh ilang *lah.
Okay langsung aja aku cerita pengalaman paling berkesan selama live in di rumah orang tua asuhku.
Tidak asing dengan foto yang aku lampirkan di atas? Jujur, aku baru mengenal hal itu dengan baik di Desa
Potronalan, Yogyakarta.
Jadi ceritanya, ibu asuhku yaitu Bu
Sulika, selama aku berada di sana, beliau selalu menyediakan nasi dan lauk
yang banyak untukku dan teman-teman serumahku(Anastasia, Gracia) makan.
Padahal, kami tidaklah makan terlalu banyak.