Mengasihi dengan tulus, berbagi kasih dengan sesama :)

Friday, November 29, 2013

Live In's Best Moments

Hai hai, aku Christiana Tjitradinata kelas XI IPA 1 SMA ANANDA. Tujuan aku ngepost ini adalah sebagai pemenuhan nilai tugas TIK yang dikasih Pak Sunyo tercintaaaaaaa.

Jadi, aku dan semua anak kelas 11 SMA ANANDA pada tanggal 21-26 Oktober 2013 melaksanakan kegiatan Live In yang berlokasi di Desa Potronalan, Banjaroya, Yogyakarta, Jawa Tengah. Dan aku akan menceritakan sedikit  pengalaman ku selama disana, terutama yang paling berkesan.

Live In ini merupakan kali pertama aku pergi jauh banget dari rumah dan gak pulang-pulang selama hampir seminggu. Perasaanku sebelum pergi ninggalin Bekasi itu campur aduk banget, mulai dari biasa aja terus mulai khawatir kalau bakal "homesick" atau kalau gabisa adaptasi dengan kehidupan desa disana, tapi sekaligus excited banget dan pengen nyoba pengalaman baru dan suasana baru di Daerah Istimewa Yogyakarta ituuuuuuuuuu.

Mulai dari soal packing, aku termasuk orang yang simple dalam hal tersebut. Aku cuma bawa 2 tas, satu ransel,satu tenteng. Aku juga ga bawa terlalu banyak barang, aku cuma bawa pakaian secukupnya dan toiletries, dan yang paling penting adalah Handphone dan chargerannya.

Nah pas di bus, aku duduk sebelahan sama Goi. Kerjaan kita di bus kalau ga tidur, makan, dengerin lagu, kalau ga bengong. Ternyata ga enak ya seharian di bus, tidur di bus, duduk terus di bus, bete abissss, badan pegel semua, Itu yg aku rasain pas menuju ke Yogya, tapi entah kenapa, pas mau balik lagi pulang ke Bekasi kayanya lebih enak aja gitu, lebih enjoy pas di bus.. mungkin bebannya udh ilang *lah.

 Okay langsung aja aku cerita pengalaman paling berkesan selama live in di rumah orang tua asuhku.



Tidak asing dengan foto yang aku lampirkan di atas? Jujur, aku baru mengenal hal itu dengan baik di Desa Potronalan, Yogyakarta.
Jadi ceritanya, ibu asuhku yaitu Bu Sulika, selama aku berada di sana, beliau selalu menyediakan nasi dan lauk yang banyak untukku dan teman-teman serumahku(Anastasia, Gracia) makan. Padahal, kami tidaklah makan terlalu banyak.
Sehingga sisa nasi kemarin dan kemarinnya lagi sangatlah banyak dan sayang untuk dibuang atau jika diberi kepada ayam-ayam yang berkeliaran di sana. Maka dari itu, Bu Sulika memutuskan untuk membuat kerupuk Gendar dari sisa nasi tersebut. Aku dan teman-temanku ikut membantu dalam proses pembuatan kerupuk Gendar tersebut.
Awalnya, sisa nasi tersebut dikumpulkan, lalu dipanaskan dan dicampur dengan garam dan bawang putih. Kemudian, sisa nasi yang sudah dibumbui, namun agak lengket itu(gunakan minyak sayur supaya tidak terlalu lengket) diolah menjadi bulatan tipis-tipis agar teksturnya seperti kerupuk dan mudah dimakan. Setelah itu, kerupuk dijemur(Lihat gambar atas). Setelah mengering dan mengeras, kerupuk digoreng(Lihat gambar bawah). Dan kerupuk siap dimakan.
Hal tersebut berkesan karena aku yang awalnya tidak tahu-menahu tentang kerupuk Gendar kini menjadi tahu dan bahkan dapat membuatnya sendiri, walau agak sulit dalam hal pengolahan kerupuk menjadi bulat-bulat karena teksturnya terlalu lengket dan mudah pecah adonannya. Selain itu Bu Sulika memberikan kerupuk Gendar yang aku buat untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarga di rumah. Sungguh pengalaman yang berkesan untuk mengetahui tradisi di sana dan dapat membuat hal bermanfaat selama di sana. Terima kasih bagi sekolah tercinta kami, SMA Ananda karena telah menyelenggarakan acara yang berdampak positif ini  

Ini fotoku di balai desa, ngebantuin teman-temanku yang buka praktek cek golongan darah ^^




Oiya diprogram live in ini, aku dan teman-teman juga berwisata ke Pantai Parangtritis lohhhhhh. Keren deh, tapi perginya kesana waktu itu siang-siang sih, panas deh, dan waktunya juga gak lama-lama. Pemandangannya breathtaking deh, terutama buat ombaknya yang gak pernah capek kejar-kejaran ahaha :p
 Aku juga berkunjung ke Malioboro, pusat belanja oleh-oleh di Yogya sana. Disana cukup ramai, banyak bule, tapi harga barang-barang disana gak beda jauh sama harga barang di Bekasi, dan karakteristik barang-barang disana juga hampir sama dengan barang disini, jadi gak terlalu istimewa juga.
Selain itu, ada acara kunjungan tambahan di hari akhir Live In yaitu ke Goa Maria SendangSono dan Candi Borobudur, tapi aku sama teman-teman satu rumahku(Anas, Goi) memutuskan untuk hanya pergi ke Goa Maria saja, sehingga waktu yang kami habiskan disana cukup banyak. Disana kami berdoa, mengitari Goa Maria, berfoto-foto, membeli pernak-pernik yang bagus. 


Sungguh pengalaman yang mengasyikkan :)

No comments:

Post a Comment